Untuk Teman Kami

Hitam dalam kemerahan, Februari kali ini membuatku banyak mengingatmu, kawan. Di bulan yang seharusnya penuh kecintaan ini, kamu menyeruak, mengambil seluruh cinta kami pergi melepas pergimu. Lubang yang kemudian menganga di dalam jiwa-jiwa pengasihmu, jantung yang sekejap berhenti berdetak bersamamu, tapi kemudian kamu sendiri melambaikan hati untuk kami, dan pergi...

Seandainya kamu tau, kawan, betapa kami merindukanmu. Lelucon-leluconmu yang manis, yang mengingatnya saja kini tak sanggup menahan tangis. Segala canda dan tawamu yang tidak seorang pun dapat mengganti, kini menggantung, mengambang di ubun-ubun. Sepertinya mereka masih di sini, bersamamu, berkumpul bersama kami. Kawan, seandainya tidak sesulit ini melepasmu..

Air mata itu sudah tak mampu keluar lagi. Jeritan, kata-kata yang tak mampu terbendung lagi di dada. Menyesakkan, kau tau. Orang-orang yang mengasihimu, yang selalu ingin bersamamu, yang kini sedang memandangi dirinya sendiri tanpamu. Hampa, kawan, mengapa tak semudah itu melepasmu?

Kawan, kami ingin berbagi cerita. Cerita-ceritamu yang lalu, yang tak bisa lupa. Betapa seharusnya sekarang kita sama-sama bahagia membayangkan masa depan. Lihatlah, orang yang pertama kali membuatmu sejatuhcinta ini, sekarang sedang sangat jatuh cinta padamu. Kini kau bisa lihat sendiri, betapa banyak kami mengasihimu. Bisikkan padanya, kawan, dia butuh kau menghiburnya. Katakan, yang selama ini selalu ingin kau katakan. Bahwa kamu sayang sesayang-sayangnya sayang padanya..

Kami sangat ingin memandangimu bahagia, kawan. Doa kami tak pernah lepas untukmu. Jadikanlah bulan cintamu ini bulan cinta kami bersamamu. Dalam hitam dan dalam diam, kami mengenangmu.

Sampaikan salam kami pada Tuhan, kawan. Kami menyayangimu,
Zaqi Muhammad Ramdhan
:)