Sunday, March 4, 2012

Percaya itu...

me, avi dana at 10:21 PM
jangan beri tau aku apa itu arti percaya. jangan sekalipun beri tau aku. aku tidak mau tau apa itu arti percaya. aku tidak pernah mau tau.
aku sudah belajar, sudah cukup mengerti, bagaimana percaya itu bodoh, bagaimana percaya itu membodohi diri sendiri, membohongi otak sendiri. bagaimana percaya itu sangat bergantung pada kata hati, dan dengan sesatnya tanpa logika. bagaimana percaya itu jauh lebih besar dari rasa sayang. percaya itu membunuh, percaya itu bunuh diri.

jangan beri tau aku apa itu arti percaya. jangan sekalipun beri tau aku. aku tidak mau tau apa itu arti percaya. aku tidak pernah mau tau.
aku pernah percaya. aku masih percaya. aku akan tetap percaya. jangan tanya kenapa, percaya itu tak ada jawabannya. percaya itu melihat ke dalam mata, ke dalam hati, ke dalam jiwa. percaya itu bergantung. bergantung dengan sangat kuat. bergantung terlalu kuat. percaya itu berserah tanpa jaminan. sudahlah, percaya itu bodoh.

jangan beri tau aku apa itu arti percaya. jangan sekalipun beri tau aku. aku tidak mau tau apa itu arti percaya. aku tidak pernah mau tau.
percaya itu tuli, tuli akan apa kata orang lain. percaya itu tidak peduli, meskipun kenyataan membuktikan lain. percaya itu yakin, percaya itu berharap. percaya itu melihat mimpi di alam nyata. percaya itu memberi, semuanya, segalanya, tanpa ragu. percaya itu tanpa ragu. percaya itu sepenuhnya. percaya itu.....bodoh. tak ada kata lain.

jangan beri tau aku apa itu arti percaya. jangan sekalipun beri tau aku. aku tidak mau tau apa itu arti percaya. aku tidak pernah mau tau.
jangan sok tau mengenai apa arti percaya. jangan mengguruiku. jangan mencoba meyakinkanku apa itu percaya. kecuali kamu pernah merasakannya, merasakan bagaimana itu percaya.

percaya itu ketika hatimu kauserahkan seutuhnya pada seseorang untuk menjaganya. pecah secuil, dan kau bersedia mengelemnya sendiri. pecah dua cuil, dan kau masih  bersedia mengelemnya sendiri. pecah tiga cuil, empat, lima, hingga retak, dan kau masih bersedia mengelemnya, dan masih memberikannya pada orang yang sama. sampai saat hatimu sudah hancur, sudah lebur, seperti tidak mungkin dijadikan satu lagi, kamu masih bersedia memunguti bagian-bagian kecilnya dan menyusunnya satu per satu hingga kembali utuh beserta bekas retakan-retakan dan kerentanannya, dan masih kau serahkan pada orang yang sama.
percaya itu sebodoh itu.
tapi ini bukan masalah bodoh membodohi, ini tentang percaya itu sendiri. ini bukan rasa percayamu pada orang itu yang membuatmu bodoh. ini rasa percayamu pada dirimu sendiri untuk berharap pada orang yang sama. ini keyakinanmu sendiri bahwa tidak ada orang lain yang pantas menjaga hatimu selain orang itu. ini percayamu terhadap dirimu sendiri bahwa bila saat ini orang itu meremukkanmu tanpa balas, suatu saat nanti dia tetap akan memegangnya sampai titik darah terakhirnya. ini tentang rasa percaya pada dirimu sendiri, yang terkadang tidak masuk akal.
percaya itu sebodoh itu.

percaya itu ketika hatimu sudah habis untuk meyakini seseorang, tapi kamu masih meyakini harapan dan pikiranmu tentang orang itu. percaya itu seindah itu...
aku percaya.
aku percaya kamu.
aku tau yang aku lakukan, walaupun mungkin itu berarti membunuh diriku sendiri.

0 comments:

Post a Comment

 

Fabulous As I Am Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos