Tuesday, September 20, 2011

entah bulan entah venus

me, avi dana at 10:15 PM
keadaannya tak jauh beda. bahkan masih persis sama.

hampir setiap menit aku memeriksa led hapeku. sekalipun kucoba mengacuhkannya, mataku tetap saja melirik ke arah led. stelah itu, pasti kubalik hapeku biar lednya tertutup. tapi sepuluh menit kemudian tanganku pasti membukanya kembali dan lagi-lagi mataku memeriksa lednya.

apakah menyala apakah tidak.
apakah pink apakah bukan.

ya sama. dari dulu sebelum aku menyadari hal apapun. hingga sekarang ketika aku sangat sadar semua hal. bedanyaa...

dulu menunggu pinkled itu bagaikan menunggu bulan naik ke langit. rasanya lamaaaa sekali, tapi kau tau itu sangat pasti bahwa setiap senja kau akan menemukannya berdiri di langitmu. bahkan tanpa kau harus menunggu, bulan itu pasti datang. kalaupun dia tidak datang, kau tau pasti bahwa dia di sana dan tetap bersinar, tapi hanya tertutup awan. awan yang cepat sekali berlalu, lalu mengembalikan bulan kepadamu. kau seakan hidup dalam kepastian. kau akan menunggu dengan senyum penuh harapan.

sekarang menunggu pinkled itu seperti menunggu venus tampak di langit malam. dia bintang yang paling terang, yang paling kau harapkan. tapi entah kapan kau bisa melihatnya di antara bintang-bintang di sana. entah itu hari ini, entah besok, entah satu bulan lagi, entah satu tahun lagi. kau menghitung berapa banyak bintang di langit malam. setiap ada satu bintang bersinar terang, secercah harapan selalu muncul ingin mencuat keluar. tapi lalu kau tau itu bukan bintangmu. dia bukanlah venus. yang kau mau hanyalah venus. kau tau venus ada di sana. tapi untuk melihatnya di antara ribuan bintang yang sama...membutuhkan kesabaran yang banyak. meskipun tak ada awan di langit malam ini, belum tentu venus mau menampakkan dirinya. kau seakan hidup dalam ketidakpastian. kau akan menunggu dengan hati penuh harapan.

namun keadaannya tak bisa jauh beda. bahkan masih tetaplah sama.

hampir setiap menit aku masih memeriksa led hapeku. sekalipun ku selalu coba mengacuhkannya, mataku masih tetap saja melirik ke arah led. stelah itu, masih selalu kubalik hapeku biar lednya tertutup. tapi sepuluh menit kemudian tanganku masih mencoba membukanya kembali dan lagi-lagi mataku masih, selalu dan terus memeriksa lednya.

apakah menyala apakah tidak.
apakah pink apakah bukan.

ya sama. dari dulu sebelum aku menyadari hal apapun. hingga sekarang ketika aku sangat sadar semua hal.

0 comments:

Post a Comment

 

Fabulous As I Am Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos